Serviam dan Kenangan Lain tentang SMAS Katolik Cor Jesu: Antawacana bersama Ibu Eva Handriyantini, S. Kom M. MT.

 

Sumber: banyuwangi.times.co.id

Kenangan merupakan hal yang menarik untuk diobrolkan. Segala hal lampau masih tinggal di sana. Kita menamainya kenangan seperti potret-potret peristiwa yang dibingkai cantik dan dipajang berjejer rapi di dinding-dinding kepala. Betapa benar belaka ungkapan Sapardi Djoko Damono dalam puisinya, “yang fana adalah waktu, kita abadi”.

Berkat kenangan pula, kami bertemu dengan Ibu Eva Handriyantini, S. Kom M. MT. Beliau adalah salah seorang lulusan SMAS Katolik Cor Jesu yang kini berpengaruh penting dalam dunia pendidikan di Kota Malang. Ibu Eva Handriyantini (kerap disapa Ibu Eva) merupakan rektor dari Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang.

Ibu Eva dengan senang hati bersedia menguraikan ingatan-ingatannya tentang SMAS Katolik Cor Jesu (SMACO). Meskipun sudah lama lulus dari SMACO, rupanya beliau memiliki kenangan-kenangan yang masih menempel hingga kini. Bahkan, beliau mengamalkan beberapa ingatannya tersebut dalam kehidupan. Berikut adalah wawancara kami dengan Ibu Eva.

Ibu Eva masuk di SMAS Katolik Cor Jesu (SMACO) pada tahun 1990 dan lulus tahun 1993. Beliau termasuk siswa yang aktif pada masanya. Ketika disinggung soal aktivitasnya di SMACO dulu, beliau mengenang ketika SMACO mengadakan malam kreativitas.

“Ketika malam kreativitas, semua kelas diwajibkan menampilkan drama, nyanyian, atau tarian. Kebetulan saat itu kelas saya menampilkan drama, padahal kelasnya adalah kelas Biologi (IPA). Berkesan dan menyenangkan karena semua siswa dalam satu kelas terlibat dalam pementasan drama, dari mulai latihan sampai tampil.”

Menurut Ibu Eva, SMACO berhasil menanamkan nilai-nliai yang berguna dan dipegang teguh oleh beliau hingga kini. “Hal yang paling diingat adalah Serviam, Saya mau mengabdi. Selain itu, kedisiplinan terkait ketepatan waktu juga terbawa sampai sekarang. Jika ada janji dengan seseorang, pasti (saya) akan datang tepat waktu. Jika tidak, maka rasanya seperti khawatir dan gelisah. Jika terjebak macet dan akan datang terlambat, saya pasti menghubungi orang yang diberi janji.”

SMAS Katolik Cor Jesu (SMACO) terkenal sebagai sekolah yang multikultur. Siswa-siswi SMACO berasal dari berbagai daerah, serta beragam latar belakang. Bu Eva menganggap hal tersebut menjadi ketertarikan tersendiri. Bukannya mengalami kesulitan, Bu Eva justru nyaman dengan keberagaman di SMACO. “Ada (murid) yang (berasal) dari Papua, Jakarta, Kalimantan, dan lain sebagainya. Tidak ada kesulitan menghadapi perbedaan itu, justru semakin enjoy karena senang bertemu dengan orang baru. Sampai sekarang (kami) masih sering berkomunikasi,” ungkapnya.

Semenjak Ibu Eva menjabat sebagai rektor STIKI Malang, ada beberapa mahasiswa STIKI yang merupakan alumni SMACO. Menurut beliau, mahasiswa alumni SMACO memiliki nilai yang bagus. Selain itu, mahasiswa-mahasiswa itu juga ramah. “Rata-rata nilai mahasiswa lulusan SMACO bagus. Ada mahasiswa yang saya bimbing skripsinya. Rata-rata mahasiswa itu ramah dan sopan, sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan SMACO,” ungkap Bu Eva.

Ibu Eva juga mengungkapkan pandangan masyarakat terhadap SMACO. Bu Eva mengatakan bahwa masyarakat memandang SMA Cor Jesu sebagai sekolah yang mengutamakan kedisiplinan. “Masyarakat memandang SMACO sebagai sekolah susteran yang didominasi oleh perempuan. Selain itu, bangunannya mempunyai histori karena merupakan bangunan Belanda. Sekolah dengan kedisiplinan.”

Ketika kami tanya tentang harapannya untuk SMACO, Bu Eva menekankan agar SMACO dapat tetap menjaga kualitas serta meningkatkan kedisiplinan. “Semoga SMAK Cor Jesu tetap jaya dan maju, (tetap) menjaga kualitas, dan berprestasi. Memang tidak mudah (untuk melakukannya),  karena di setiap daerah sudah ada sekolah yang berkualitas. Kalau dulu, sekolah berkualitas itu jarang, tapi sekarang banyak. Jika dibandingkan, sekolah swasta jauh lebih disiplin dan lebih baik pelayanannya daripada sekolah negeri. Apalagi jika anak ikut-ikutan teman-temannya. Semoga Cor Jesu bisa mengembangkan bakat siswa yang bisa diarahkan untuk mengikuti lomba. Nantinya secara tidak langsung juga akan membawa kebanggaan bagi sekolah. Jika siswa memiliki bakat non akademik, bisa diarahkan dan diikutkan lomba supaya mengembangkan bakat mereka,” kata beliau.

Selain berharap SMACO terus menjaga kualitas dan meningkatkan kedisiplinan, Bu Eva juga berpesan agar siswa-siswi SMAK Cor Jesu untuk memikirkan tujuan hidupnya sejak dini. Bu Eva juga mengingatkan agar siswa-siswi SMACO untuk menikmati dan menghargai sebuah proses.

“Jangan memikirkan masa depan setelah lulus, sejak masih SMA pikirkan tujuan dan masa depan. Jika anak memilih jurusan kuliah tidak sesuai minat dan bakatnya, maka akan berpengaruh pada semangat dan keinginan untuk menyelesaikan studi. Idolakan satu tokoh yang berhasil di bidang yang diimpikan. Perhatikan proses dari tokoh itu untuk mencapainya, jangan melihat kesuksesannya sekarang. Jika kalian memiliki keinginan yang berbeda dengan orang tua, maka harus membuktikan pada orang tua bahwa kalian mampu. Caranya adalah dengan mengikuti lomba. Jika masih kalah, maka harus mencoba terus dan jangan menyerah. Semua profesi baik, tapi untuk mencapainya butuh satu proses mulai dari sekarang. Dari mulai kompetensi, kemampuan, dan jejaring. Memiliki banyak teman sangat dibutuhkan untuk saat ini,” tukasnya.

Nah, berdasarkan antawacana kami dengan Ibu Eva Handriyantini, S. Kom. M. MT., ada beberapa poin yang bisa kita teladani dari beliau. Pengabdian merupakan hal yang penting untuk ditanamkan dalam jiwa dan diaplikasikan dalam kehidupan. Di samping itu, kedisiplinan akan menuntun kita menuju pintu sukses kehidupan.

Selain pengabdian dan kedisiplinan, tujuan hidup penting untuk dipikirkan dan ditentukan sejak dini. Introspeksi dan kontemplasi menjadi tahapan penting bagi kita untuk mengenal diri sendiri dan memahami ke arah mana kita harus menuju. Setelah mengenali dan memahami tujuan hidup, penting bagi kita untuk mengetahui cara mencapainya. Pembuktian dengan mengikuti lomba-lomba seperti yang dikatakan Ibu Eva adalah salah satunya.

Maria Tina Septiani

Previous
Next

Share This Post

More To Explore

Berita

Entrepreneur Day Kelas XII Tahun 2023

“Menumbuhkan Semangat Wirausahawan Muda SMACO”   4 Desember 2023 merupakan hari Senin pertama setelah PAS (Penilaian Akhir Semester) ganjil 2023/2024 berakhir. Di hari tersebut seluruh

Pusat Layanan